1. PILPRES YANG SUKSES
Bangsa Indonesia telah berhasil melalui satu tahapan proses menuju negara demokrasi. Pilpres kemarin bisa dianggap sangat sukses. Walaupun memang ada kekurangan disana dan disini tapi secara keseluruhan bisa dianggap berhasil. Kalau kita mau mengatakan bahwa Pilpres ini gagal dan harus diulang karena masalah DPT, maka Pilpres ini akan diulang terus. Karena DPT itu tidak pernah akan bisa 100% bersih dari kesalahan. Apakah memang rekayasa, atau karena begitu sibuknya aparat pemerintah yang bertugas memutakhirkan DPT sehingga DPT itu tidak pernah bisa mutakhir. Tapi kita maklumi saja; sesuai namanya Daftar Pemilih TETAP.
Orang-orang yang sudah pindah dari suatu daerah TETAP terdaftar.
Orang-orang yang sudah meninggal dunia, TETAP terdaftar.
Pendatang yang memiliki KTP dan sudah lama tinggal di suatu daerah TETAP tidak terdaftar. Karena itulah dinamakan Daftar Pemilih TETAP.
Namun demikian, angka 60% terlalu mutlak untuk diganggu gugat. Diterima sajalah. Ini adalah takdir terbaik untuk negara ini.
Orang-orang yang sudah pindah dari suatu daerah TETAP terdaftar.
Orang-orang yang sudah meninggal dunia, TETAP terdaftar.
Pendatang yang memiliki KTP dan sudah lama tinggal di suatu daerah TETAP tidak terdaftar. Karena itulah dinamakan Daftar Pemilih TETAP.
Namun demikian, angka 60% terlalu mutlak untuk diganggu gugat. Diterima sajalah. Ini adalah takdir terbaik untuk negara ini.
2. ROKET LAPAN TERBANG TINGGI
LAPAN berhasil menerbangkan sebuah roket. Dulu sewaktu saya di SD, ada sebuah desa namanya desa Ceubeureum. Desa ini namanya tercantum dalam buku-buku sejarah karena di desa tersebut pernah diterbangkan sebuah roket. Setelah lulus dari SD, masuk SMP, di buku sejarah SMP, desa Ceubeureum tercantum lagi sebagai desa dimana pernah diterbangkan roket yang berhasil dengan baik. Saya pikir roketnya beda tapi ternyata sama saja. Setelah lulus dari SMP, masuk SMA, Ceubeureum tercantum lagi walau hanya sepintas. Di desa itu pernah diluncurkan sebuah roket katanya. Saya pikir roketnya beda tetapi ternyata sama sahaaaja. Nama roketnya saya lupa. Jadi selama belasan tahun desa Ceubeureum disebut berulang-ulang sebagai tempat peluncuran 1 batang roket yang sama.
LAPAN telah berhasil menerbangkan sebuah roket dalam segala keterbatasannya. Kita tidak punya cukup uang, tidak punya cukup informasi, dan akibatnya kita tidak punya cukup sumber daya manusia. Orang Indonesia tidak boleh belajar ilmu roket di Perancis dan di semua anggota paguyuban negara pemilik ilmu roket ini. Mereka takut dipakai untuk membuat rudal balistik. Kalau mereka tidak memperbolehkan kita belajar ilmu roket, so what??!! F**K THEY!!!. GO TO HELL WITH THEIR ROCKET SCIENCE!!!! China BISA. Iran BISA. Korea Utara BISA. Indonesia juga bisa. Ada beribu-ribu anak yang berpotensi untuk belajar dan mengembangkan ilmu roket sendiri. Toh ilmu roket dikembangkan oleh Jerman. Ilmu ini menjadi rebutan ketika Jerman kalah perang.
Apakah Indonesia perlu rudal balistik? Buat apa? Saya pernah dengar cerita. Dulu pada saat konfrontasi dengan Malaysia, Bung Karno pernah bertanya pada Bpk Ali Sadikin; seberapa mampu pasukan TNI melakukan serangan darat ke Kalimantan Utara. Ali Sadikin kemudian menyalakan sebatang cerutu dan mengatakan bahwa sebelum cerutu ini habis, Malaysia sudah habis lebih dulu. Tapi itu dulu. Sekarang tidak perlu begitu. Kita bisa buat perjanjian dengan negara-negara yang memiliki rudal balistik, untuk menangkal rudal yang menyerang Indonesia. Tapi untuk pertahanan dan keamanan bangsa di masa datang, sebaiknya memang Indonesia mengembangkan teknologi rudal balistik.
3. ESEMKA FIGHTING FALCON
Siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan telah mampu membuat mesin mobil berkapasitas besar. Ini sebuah prestasi pula. Namun demikian agak kurang tepat kalu diarahkan ke mesin mobil ber CC besar dan disponsori oleh pabrik-pabrik mobil. Orang yang bisa beli mobil terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar. Sudah terlalu banyak mobil di Jakarta ini. Jalannya kurang. Macet dimana-mana.
Kemampuan dan potensi besar negeri ini seharusnya diarahkan untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat banyak. Kita butuh mesin bis kota yang bebas polusi, mesin-mesin industri, mesin kapal laut, kereta api, mesin untuk mengelola tanah pertanian, mesin alat-alat berat, dan mesin pesawat terbang, mesin kendaraan perang, dan mesin pesawat tempur.
Atau potensi ini bisa untuk mengembangkan produk-produk konsumtif seperti HP, Laptop dan lain-lain yang masih dibanjiri produk luar. Kalau kita bisa punya pabrik mobil sendiri seperti di negara tetangga, mesin mobil buatan SMK ini akan berguna. Tapi kalau cuma dibeli atau disponsori oleh pabrik mobil yang merknya sudah ada, mesin mobil ini kurang bermanfaat.
4. JEMBATAN SURAMADU SUDAH TERBENTANG
Jembatan ini merupakan prestasi besar arsitektur dan konstruksi bangunan di Indonesia. Jembatan antar pulau pertama di Indonesia yang menghubungkan kota Surabaya dengan Pulau Madura merupakan Jembatan terpanjang di Indonesia.
Jembatan ini benar-benar sebuah cinderamata dalam sejarah nasional Indonesia. Dirancang untuk mampu menahan tiupan angin 360 Km/jam, menahan gempa sekuat yang pernah terjadi sebelumnya dan mampu bertahan untuk menahan berat kendaraan roda empat yang memenuhi sepanjang bentang jembatan tesebut. Ahli konstruksi di luar tim pembangun jembatan menyatakan bahwa jembatan Suramadu dapat bertahan selama 100 tahun. Namun yang masih menjadi ganjalan di hati adalah kenapa tidak pakai baja atau perushaan konstruksi dari dalam negeri saja.
Aspek sosial, ekonomi dan budaya yang terpengaruh atau mungkin terganggu oleh adanya pembangunan jembatan ini mudah-mudahan dapat diatasi dengan baik. Bagaimanapun Jembatan ini harus terus dipelihara dan dijaga oleh masyarakat terdekat di wilayah jembatan ini sendiri.
5. PENGEPUNGAN YANG "SUKSES"
Ini yang menjadi pusat perhatian masyarakat sekarang. Diawali dengan meledaknya bom di JW Marriot dan Ritz Carlton, kemudian terjadi berbagai teori dan kesimpulan yang simpang siur. Sampai ber antri klimaks pada pengepungan besar-besaran sebuah rumah di Temanggung yang menewaskan orang yang ternyata bukan Nurdin M Top.
Isu kemudian berkembang menjadi percobaan pembunuhan terhadap diri pribadi Presiden RI. Ini yang agak aneh. Ada perbedaan yang mendasar antara pemboman di Hotel Marriot dengan percobaan pembunuhan diri pribadi Presiden RI.
Bom Marriot & Ritz Carlton
Bom ini ditujukan untuk "mengganggu" kepentingan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Walaupun yang diganggu sama sekali tidak terganggu. Tujuan ini juga sebenarnya meragukan. Mungkin yang diinginkan dari pemboman ini adalah pengaruh internasional yang timbul. Ketika JW Marriot Jakarta di bom, maka seluruh hotel JW Marriot di seluruh dunia meningkatkan keamanannya. Sehingga ada efek "mendunia" dari pemboman ini. Berbeda kalau yang di bom hotel kelas melati milik pengusaha lokal di Jakarta.
Momen yang dipilih juga ketika seluruh mata dunia tertuju pada Indonesia yang sedang mengadakan perhelatan akbar, PILPRES. Demokratisasi Indonesia ini menarik bagi pihak-pihak yang menanamkan kepentingan di Indonesia. Momen ini dimanfaatkan oleh para penggemar bom ini untuk melakukan aksinya.
Mereka ingin menunjukkan pada dunia eksistensi mereka. Mereka ingin memamerkan keberanian dan kehebatan kualitas "jihad" mereka. Mereka mau semua orang tahu bahwa terorisme itu ada. Amerika dan sekutu-sekutunya adalah target mereka. Tapi anehnya, kenapa yang di bom itu kepentingan Amerika di Indonesia? Dan hanya 2 buah hotel di Jakarta. Hal ini sama sekali tidak memberikan kerugian apa-apa buat Amerika dan sekutu-sekutunya. Dan lebih anehnya lagi, media di Indonesia berlomba-berlomba memasang tulisan di head line mereka "INDONESIA MENANGIS LAGI". Berita-berita di televisi mengangkat cerita-cerita sedih dan pilu akibat bom ini selama beberapa hari. Pemberitaan infotainment mengemas kejadian ini dengan mengharu biru. Sebenarnya apa Bangsa ini perlu menangis hanya karena ada 2 hotel mewah di Jakarta di bom? Hotel itu masih berdiri megah. Diperbaiki sedikit bagus lagi. Medialah yang membuat bangsa ini menangis. Media membuat seakan-akan bom ini telah meluluh lantakan Jakarta. Media membuat usaha dan "syahid" pembom itu tidak sia-sia. Inilah yang mereka inginkan.
Kemudian gelombang kedua paska bom terjadi. Media kembali memberitakan hal-hal yang membuat para pembom tertawa. Para pengamat teroris berbicara di televisi. Mengemukakan teori masing-masing, sebelum penyelidikan polisi tuntas dan diumumkan secara resmi. Timbul berita bahwa yang melakukan bom bunuh diri adalah perempuan. Kemudian ini diralat. Teori-teori bermunculan dan kemudian diakhiri dengan kata-kata "kita tetap harus menghormati pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan". Yang berhak secara resmi mengumumkan sebuah kejadian seperti bom Marriot itu adalah pihak kepolisian, berdasarkan hasil penyidikan. Atau orang-orang yang memiliki hak dan kewajiban serta kapasitas yang cukup untuk memberitakan kepada masyarakat perkembangan penyidikan kasus ini.
Kalau pemberitaan tentang bom ini dikemas dalam bentuk murni informasi saja, tidak seheboh dan diperluas sedemikian rupa maka tidak akan begitu besar dampaknya buat masyarakat. Tidak perlu semua harus diungkapkan. Kadang ada hal-hal yang hanya pihak kepolisian saja yang boleh tahu. Harus hati-hati jika memberitakan kejadian yang berhubungan dengan keamanan negara.
Penyidikan polisi sudah memastikan bahwa Jaringan Al Qaeda bertanggung jawab atas pemboman ini. Mereka ini adalah golongan Islam radikal. Masuk ke Indonesia melalui Malaysia. Ini juga keadaan yang aneh. Kenapa mereka tidak membom hotel Amerika di Malaysia? Ada banyak kepentingan Amerika di Malaysia tapi tidak disentuh. Apa karena keamanan nasional Malaysia begitu tangguh?
Jadi tujuan utama bom Marriot kemarin adalah kepentingan Amerika yang secara aneh dipilih dan dilaksanakan di JW Marriot & Ritz Carlton Jakarta. Mereka tidak menargetkan banyak korban jiwa, tidak menargetkan kehancuran yang sifatnya mengganggu stabilitas negara. Kalau mereka mau banyak korban mereka bom pasar-pasar atau tempat berkumpul banyak orang. Kalau mereka mau mengganggu jalannya pemerintahan, mereka bom instalasi-instalasi penting seperti instalasi Telkom, PLN, PAM, atau membunuh pejabat-pejabat negara. Tapi sepertinya mereka tidak melakukan ini. Jadi tujuannya tidak untuk membuat Indonesia menangis.
Bom Yang Ditujukan Untuk Presiden RI
Kalau yang ingin dibunuh itu Presiden RI, ada beberapa kemungkinan sebab. Sebab pertama mungkin mereka menganggap bahwa Indonesia adalah teman Amerika atau antek Amerika. Tapi apa benar kita teman Amerika?? Bukan. Amerika tidak menganggap kita teman. Terutama dibidang teknologi dan peralatan perang. Apa kita antek Amerika? Mungkin. Tapi antek Amerika bukan cuma kita; banyak; kenapa hanya kita yang di bom?
Kemungkinan kedua adalah mengganggu jalanya pemerintahan. Kalau ini alasannya, maka ini berbeda dengan pelaku bom Marriot. Kemungkinan pelaku bom Bekasi ini menginginkan berdirinya khilafah Islamiyah di Indonesia. Tapi ini harus dibuktikan atau ada kesaksian. Tanpa kedua hal itu, tanpa mengurangi rasa hormat saya pada pihak Kepolisian Indonesia, saya pun meragukan keabsahan teori pembunuhan Presiden RI ini.
Kemudian ada teori "Drakula". Drakula ini adalah orang-orang yang dahulunya pernah melakukan kesalahan berat tapi tidak pernah terjerat hukum dan berkeliaran di tengah masyarakat. Sepertinya terlalu dini untuk menuduh seperti itu meskipun momentum pas ditengah persaingan pemilu.
Tapi saya tetap berharap bahwa pujian Bpk SBY kepada Kepolisian memang benar-benar pantas diberikan. Karena suatu prestasi besar bisa mencegah suatu gerakan terorisme yang direncanakan dengan matang dan rahasia. Prestasi pencegahan ini jauh lebih besar daripada penangkapan di Temanggung. Karena di Temanggung itu rencananya sudah berhasil. Namun saya agak meragukan adanya percobaan pembunuhan presiden dalam keadaan seperti ini. Berbeda keadaannya dengan percobaan pembunuhan Presiden Soekarno dulu.
Disamping hal-hal diatas adalah masalah yang perlu ditangani dengan bijaksana. Masalah Freeport di Papua. Masalah ini sudah berlarut-larut dan menelan korban. Namun rakyat Papua tidak berusaha untuk memberontak pada pemerintah yang sah. Mereka hanya ingin keadilan atas pembagian kekayaan bumi Papua. Mereka tidak ikhlas tanahnya diacak-acak. Sama seperti kebijakan pertambangan yang lain, kebijakan Freeport ini adalah warisan orde baru yang sebaiknya dikaji ulang. Pemerintah harus berani bertindak tegas di Papua. Namun, tindakan itu harus benar-benar Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Tindakan tegas itu harus ditujukan baik untuk PT Freeport dan untuk mereka yang melakukan penembakan. Apa yang menyebabkan mereka melakukan penembakan itu. Disana juga ada PT Aneka Tambang. Tapi mereka tidak ganggu PT Aneka Tambang.
No comments:
Post a Comment