Saturday 7 March 2009

KEMAMPUAN ALAM BAWAH SADAR MANUSIA


TEORI FREUD TENTANG PSYKOANALISIS

Mind

Gambar diatas adalah teori Freud yang menggambarkan "minds" atau pikiran manusia. Freud membandingkan pikiran manusia dengan sebuah gunung es di lautan. Gunung es pikiran manusia oleh Freud dibagi menjadi dua bagian besar yaitu:

  1. Conscious Mind (Alam Kesadaran Normal)
    Yaitu keadaan dimana seseorang yang sehat dan normal berada dalam kondisi pikiran yang mampu memperhatikan, tahu dan dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sebenarnya belum ada kesepakatan mengenai definisi keeadaan sadar ini. Secara sederhana keadaan sadar ini dapat diartikan bahwa manusia dalam kondisi normal dan sehat jasmani dan rohani tidak berada dalam keadaan tidur atau pingsan.
  2. Unconscious Mind (Alam Bawah Sadar)
    Yaitu suatu kondisi seseorang dimana orang tersebut tidak mampu memperhatikan, tahu dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam lingkup definisi ini, alam bawah sadar yang biasa terjadi adalah tidur, pingsan, atau tidur dalalm keadaan bermimpi.

Freud juga membagi pikiran manusia menjadi tiga:

  1. Id
    Id merupakan kodrat makhluk. Id adalah naluri makhluk hidup dalam rangka mempertahankan eksistensinya di muka bumi. Bertahan hidup dalam arti yang luas pada dasarnya merupakan segala aspek yang kita lihat di bumi ini. Id pada manusia termasuk naluri untuk berkembang biak, mempertahankan diri dari ancaman, naluri untuk bebas dari rasa lapar dan haus seperti halnya makhluk lain.
    Id pada manusia menghasilkan kecenderungan untuk agresif dan terfokus pada pemenuhan kebutuhan jasmani. Id adalah bagian dari sistem yang dihasilkan oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhannya.
    Id seluruhnya berada pada alam bawah sadar. Id sering ditafsirkan sebagai instink seperti pada hewan. Namun instink berbeda dengan id. Oleh freud id disebut sebagai Triebe atau dalam arti literalnya drive (dorongan). Dorongan inilah yang menurut Freud mengendalikan dan menentukan kemampuan, kualitas dan kapasitas seseorang. Kalau id seseorang itu tinggi, maka kualitas orang tersebut secara keseluruhan dengan sendirinya akan tinggi. Usaha yang dilakukan oleh orang dengan id yang tinggi lebih baik jika dibandingkan dengan usaha yang dilakukan oleh orang yang id-nya rendah. Karena orang dengan id tinggi berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam arti luas dengan lebih baik. Begitu hebatnya id ini menurut Freud sampai-sampai Freud berkata "Man is what his sex is"; Kulitas Laki-laki itu tergantung dari nafsu birahinya. Itu kata Freud.
  2. Ego
    Bagaimana cara seseorang memenuhi dorongan dari dalam dirinya atau dorongan yang timbul dari id-nya diantisipasi, disaring dan dikendalikan oleh sistem kedua dari teori Freud yaitu Ego. Fungsi-fungsi pemikiran, persepsi, sampai pada pengendalian motorik untuk mampu secara relatif menyikapi secara tepat kondisi lingkungan merupakan bagian didalam ego ini.
    Ego merupakan kodrat manusia yang dimiliki sejak lahir. Bayi mampu bereaksi terhadap keinginan dan rangsangan internal maupun eksternal secara sederhana. Namun bayi tidak dapat mengendalikan dan mengantisipasi reaksi dan rangsangan tersebut. Ego berfungsi untuk menyelaraskan keinginan yang timbul dari id terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Ego mengadaptasi keadaan sekitar dan dapat menunda atau menahan dan mengendalikan dorongan instink yang timbul dari id.
    Ego berkembang seiring dengan perkembangan pribadi. Dalam perkembangannya, Ego ditentukan oleh persepsi yang terbentuk melalui pengenalan diri dan pribadi. Pada saat dewasa Ego menjadi suatu "kesadaran terhadap diri sendiri" atau "wawasan pribadi". Ego dapat diartikan sebagai cara memandang, cara berpikir terhadap diri dan pribadinya dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya. Kata egois berasal dari kata ego ini. Egois dapat diartikan orang yang mementingkan diri sendiri. Dalam teori ini, orang yang egois adalah orang yang cenderung untuk menuruti dorongan id yang ada dalam dirinya dan kurang mengadaptasi keadaan sekitarnya.
  3. Superego
    Dorongan dari id, menjadi tidak dapat diterima oleh seseorang bukan saja ketika Ego-nya mengantisipasi ketidakmungkinan sementara karena karena kondisi dan keadaan, tapi juga secara lebih permanen. Hal itu disebabkan karena sistem ketiga dari pikiran manusia yang disebut superego. Superego merupakan pengendali dari ego dan id yang bukan berasal dari dalam diri tetapi dari penyerapan standar aturan dan pranata dari pendidikan orang tua.
    Superego merupakan bagian kepribadian yang berhubungan dengan etika, standar moral dan aturan. Superego berkembang selama 5 tahun pertama kehidupan sebagai respon dari pendidikan orang tua. Perkembangan superego menyerap tradisi dari keluarga dan lingkungan sekitar. Superego berfungsi sebagai pengendali perilaku atau penyaring rangsangan sosial yang tidak memenuhi standar perilaku.
    Dalam bahasa sederhana, Superego sering diterjemahkan sebagai conscience atau suara hati. Pelanggaran terhadap suara hati atau standar superego menghasilkan perasaan bersalah, kegelisahan dan rasa khawatir. Superego terus berkembang seiring dengan pertumbuhan dan pengetahuan pribadi seseorang dimana ia menemukan sosok, sistem aturan atau pikiran-pikiran yang diketahuinya dari pergaulan dalam masyarakat yang lebih luas.

Teori Freud ini saya persempit sekaligus saya kembangkan menjadi seperti gambar dibawah ini:

INTUISI

Gambar ini adalah gambar yang saya buat dalam menjelaskan kepada saya sendiri bagaimana sesuatu yang saya belum pernah tahu sebelumnya bisa tiba-tiba muncul di kepala saya. Bagaimana intuisi itu bekerja dalam diri seseorang. Namun sekali lagi saya membuat perkiraan ini sebatas kemampuan saya.

Dalam alam bawah sadarnya, seseorang terutama orang Asia yang memiliki budaya religiusitas yang masih tinggi, memiliki dua bank data, yaitu :

1. AKUMULASI DATA, INFORMASI DAN PENGETAHUAN

Bank data ini merupakan kumpulan atau akumulasi dari hal-hal yang dilihat, dengar dan rasakan oleh mata, telinga dan hati seseorang dalam perjalanan hidupnya. Setiap apa yang terlihat, terdengar dan terasa akan menimbulkan "kesan" dalam bawah sadar kita. Kesan inilah yang terkumpul dalam bank data ini.

Kesan yang terkumpul dalam bank data ini berbeda antara seseorang dengan orang yang lain. Meski memiliki pengalaman hidup yang mungkin hampir sama, namun kemampuan orang untuk menangkap kesan terhadap suatu kejadian berbeda-beda. Untuk si A kejadian itu memberikan kesan yang mendalam dalam hatinya tapi untuk si B belum tentu. Hal itu dipengaruhi oleh watak dasar pribadi orang per orang.

Watak dasar ini ada yang terbentuk seiring dengan pengalaman hidup, namun ada yang sudah terbawa sejak lahir. Watak dasar yang terbawa sejak lahir ini merupakan bawaan atau turunan dari sifat salah satu dari kedua orang tuanya yang terbawa dalam gen orang tersebut. Watak dasar ini menentukan kualitas pribadi seseorang. Watak dasar dapat dibentuk dan berubah dengan pendidikan, pola asuh orang tua dan kecerdasan orang itu sendiri serta pengalaman hidupnya. Pengalaman hidup disini termasuk pendidikan, keadaan keluarga, keadaan masyarakat tempat ia hidup, budaya dan lingkungan sekitar. Semua itu adalah apa yang orang lihat, dengar dan rasakan. Akan tetapi ada beberapa watak yang tidak berubah. Watak yang tidak berubah ini adalah watak yang melekat dan membentuk jati diri seseorang.

2. SISTEM ALAMI MAKHLUK

Sistem Alami Makhluk ini adalah sistem motorik dan sensorik yang dimiliki oleh semua makhluk hidup. Menggaruk kepala kita yang gatal merupakan hal yang biasa kita lakukan. Kita tidak menyadari bagaimana proses otak kita mengenal sensasi di kepala kita sebagai rasa gatal dan menginformasikan kepada jemari untuk bergerak dan mengatasi masalah gatal ini dengan melakukan gerakan menggaruk. Menggaruk kepala merupakan gerakan yang melibatkan ribuan syaraf dan otot tangan dan jemari yang sangat rumit. Namun karena Sistem alami makhluk dalam diri kita bekerja dengan baik, maka menggaruk kepala menjadi hal yang biasa saja. Sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem syaraf dan sistem reproduksi adalah sistem alami makhluk.

Sistem alami makhluk pada manusia juga mencakup segala hal yang dibutuhkan untuk bertahan hidup di muka bumi. Mirip dengan id dalam teori Freud. Sistem alami makhluk ini yang membuat orang berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sensasi lapar, haus, dan gejala fisik lain merupakan akibat dari sistem ini. Bank Data ini juga bisa dipengaruhi dan dikendalikan ada dua fitrah yang mengendalikan Sistem Alami Makhluk dalam diri manusia:

A. Naluri dan Hawa Nafsu

Naluri dan hawa nafsu merupakan fitrah yang dimiliki oleh semua makhluk hidup. Instinc untuk melindungi diri dari bahaya, memuaskan rasa lapar dan haus serta memenuhi libido merupakan hal yang dilakukan manusia karena terdorong oleh naluri dan nafsunya. Naluri dan hawa nafsu berjalan seiring sejalan dengan Sistem Alami Makhluk. Selama sistem alami makhluk bekerja dengan baik, rasa lapar timbul, kemudian terpenuhi dengan makan, rasa haus timbul dan terpenuhi dengan minum dan seterusnya.

Terdapat perbedaan yang mendasar antara sistem alami makhluk pada manusia dengan yang terdapat pada hewan; meski pada prinsipnya sama. Sistem alami hewan; terutama hewan yang hidup di alam bebas, sangat terikat dengan alam sekitarnya sehingga terbatasi oleh keseimbangan alam yang dikenal dengan ekosistem. Seekor singa tidak akan membuat zebra menjadi punah karena begitu banyaknya singa itu makan. Begitu pula rumput tidak akan punah karena begitu banyaknya zebra makan rumput. Hewan hanya makan untuk mempertahankan eksistensi hidupnya di bumi. Sekedar memenuhi nalurinya untuk bertahan hidup. Begitu pula dengan masalah sex. Hewan melakukan hubungan sex hanya pada musim kawin saja. Musim kawin itu hanya satu atau dua bulan dalam satu tahun. Hewan melakukan hubungan sex juga hanya untuk satu fungsi yaitu reproduksi dan mempertahankan populasinya di bumi ini.

Berbeda dengan manusia. Manusia adalah penyebab utama kepunahan hewan dan kehancuran ekosistem di bumi ini. Manusia bisa makan bukan untuk bertahan hidup tetapi untuk memenuhi selera atau nafsu makannya. Begitu pula dalam masalah seks. Manusia melakukan hubungan seks tidak mengenal musim. Musim hujan, musim kemarau, musim durian, musim rambutan, musim layangan, musim pancaroba, manusia tetap dapat melakukan hubungan seks asalkan sistem alami dalam dirinya bekerja dengan baik. Manusia melakukan hubungan seks dan makan karena memenuhi dua fungsi yaitu reproduksi dan rekreasi.

B. Iman dan Akal Budi

Pada dasarnya setiap manusia diberi fitrah akal budi. Dalam ilmu jiwa, akal budi ini merupakan unsur dari "Fungsi Luhur" yang diatur dalam satu bagian dalam otak manusia. Fungsi luhur inilah yang dalam ilmu jiwa membedakan manusia dengan hewan. Dalam akal budi ini dasar pondasi bangunan suara hati atau nurani terbentuk. Hati nurani itu berkembang seiring dengan perkembangan diri dan pendidikan serta pengalaman hidup seseorang.

Namun akal budi ini tidak cukup kuat untuk mengendalikan dorongan dari id atau hawa nafsu dalam sistem alami manusia. Hati nurani nurani saja tidak akan mampu menangkal kombinasi antara nafsu dan godaan dari luar. Akal yang dimiliki manusia justru malah dapat membuat manusia merajalela karena akal tersebut digunakan untuk memuaskan dan mengembangluaskan hawa nafsunya belaka. Banyak contoh alat atau sarana dan prasarana pemuas nafsu yang diciptakan oleh manusia secara kreatif.

Akal budi baru akan dapat mengendalikan atau menyaring hawa nafsu apabila diiringi dengan iman. Hanya makhluk berakal budi yang dapat beriman. Namun tidak semua yang berakal budi itu pasti beriman. Iman kepada Pencipta-nya. Orang bisa beriman karena tuntutan bawah sadarnya. Dorongan dari dalam kalbu dan hatinya. Jika dia hanya di alam pikiran saja berimannya, maka digolongkan sebagai kaum munafik. Namun saya pribadi percaya bahwa iman adalah petunjuk. Hanya orang yang diberi petunjuk yang dapat beriman.

Iman tidak bisa berdiri sendirian. Iman bersanding dengan ilmu dan ilmu bersanding dengan amal. Beriman tanpa pengetahuan agama, beribadah tanpa tuntunan, akan mengakibatkan taklid buta atau iman yang tidak abadi. Iman yang sementara. Iman harus diiringi dengan pengetahuan agama yang memadai. Selanjutnya iman dan ilmu itu harus diwujudkan dalam amal dan perbuatan. Sehingga baru lengkaplah iman itu. Iman, ilmu dan amal yang terwjud menjadi suatu pola hidup, gaya hidup merupakan sistem tersendiri yang memberi pengaruh besar pada alam bawah sadar dalam diri manusia. Apapun agamanya, asalkan tidak sesat, dapat memberikan pengaruh atau bahkan perubahan besar pada diri manusia. Namun syaratnya harus masuk dalam hati sanubari dan selaras antara iman, ilmu dan perbuatan.

Semua yang diterangkan diatas saling terkait dan mempengaruhi dalam alam bawah sadar manusia. Ini yang menjadikan manusia makhluk yang kompleks dan sulit dipahami. Seseorang harus dapat mengerti dirinya sendiri dulu sebelum mampu mengerti orang lain. Mengerti diri sendiri merupakan jalan yang harus dilalui dalam mencari jati diri.

Kedua bank data diatas menjadi sumber utama dari apa yang disebut PROSES KREASI: IMAJINASI DAN PENCIPTAAN. Disinilah kekuatan alam bawah sadar manusia yang sebenarnya. Suatu kumpulan energi yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa, dan tertuntun untuk membuat hidup di bumi menjadi lebih baik. Disinilah letak kekuatan manusia sebagai "Citra Allah" dan "Khalifah" di bumi.

Proses Kreasi ini sebenarnya merupakan "otak" utama dalam diri manusia. Imajinasi; bukan logika atau pikiran yang merupakan kekuatan utama manusia dalam memecahkan berbagai masalah dalam hidup. Imajinasi menghasilkan kreatifitas. Kreativitas inilah menjadi pembeda antara manusia satu dengan manusia yang lain. Sejarah membuktikan bahwa dengan kreativitas, manusia bisa menciptakan sesuatu yang memudahkan hidupnya. Tapi bagaimana manusia bisa menciptakan suatu yang belum pernah dilihatnya dan belum pernah ada? itu adalah imajinasi. Bayangan. Mimpi. Mimpi tidak selalu bunganya tidur. Mimpi bisa jadi merupakan petunjuk. Mimpi bisa jadi merupakan proses berpikir yang bekerja pada saat otak kita sedang relaksasi. Mimpi digerakkan oleh kekuatan alam bawah sadar.

Mimpi, imajinasi, dan intuisi muncul dari alam bawah sadar manusia. Hal-hal yang yang kita pikirkan atau analisa akan masuk kedalam alam bawah sadar kita melalui proses pengendapan. Hal-hal itu kemudian terkombinasi dengan akal, naluri, pengalaman, sistem alami, dan akumulasi data. Selanjutnya hal-hal yang telah terkombinasi itu menjadi imajinasi dan bayangan acak. Di alam sadar, bayangan acak itu oleh pikiran kita disusun menjadi suatu ide yang terstruktur; dengan kemampuan-kemampuan yang ada dalam alam sadar manusia. Barulah pikiran kita dan hal-hal yang kita analisa menjadi sebuah solusi masalah dan pemecahan yang dapat mengatasi problema hidup. Ini adalah proses wajar yang ada dan dialami oleh manusia. Sering kita mendengar apabila seseorang dicalonkan menjabat jabatan tertentu kemudian seorang atasannya mengatakan: "Jangan dia; feeling-nya gak jalan". Contoh lainnya misalkan "Feeling gue kok gak enak ya?". Yang disebut Feeling inlah kemampuan alam bawah sadar ini. Namun kata feeling ini kurang tepat. Kata intuisi mungkin lebih tepat. Kemampuan Intuitif sangat dibutuhkan dalam posisi atau pemecahan masalah yang menuntut tanggung jawab besar dan melibatkan orang banyak.

Beban tanggungg jawab merupakan pemicu utama berkembang dan semakin tajamnya intuisi manusia. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia merupakan makhluk yang tertinggi derajatnya. Para nabi memiliki hubungan khusus dengan Pencipta. Para nabi ini diciptakan secara khusus dan ditetapkan pada suatu jaman dan kaum. Para nabi adalah pemimpin kaumnya dan memiliki beban tanggung jawab untuk membawa kaumnya pada keadaan yang lebih baik. Para pemimpin juga memiliki beban dan tanggung jawab untuk memperbaiki keadaan. Pemimpin dan bukan pemimpin adalah dua jenis manusia yang berbeda. Pemimpin memiliki rasa tanggung jawab yang besar; para pemimpin memiliki beban moral yang besar untuk memimpin kaumnya. Para pemimpin adalah hal mutlak yang ditakdirkan. Para pemimpin adalah orang-orang yang diberi petunjuk.

Orang yang memiliki naluri untuk bertanggung jawab merupakan ciri khas seorang pemimpin. Pemimpin tidak memikirkan dirinya sendiri. Pemimpin memikirkan rakyatnya; seperti Nabi Muhammad menyebut umatnya ketika sakaratul maut. Pemimpin memiliki masalah yang lebih berat dibandingkan dengan mereka yang bukan pemimpin. Masalah tersebut timbul karena rasa tanggung jawab yang ada pada diri para pemimpin. Rasa tanggung jawab untuk memperbaiki keadaan. Rasa tanggung jawab untuk membawa manusia pada keadaan yang lebih baik. Rasa tanggung jawab untuk membuat mudah hidup kaumnya. Pemimpin memiliki kualitas yang berbeda dengan mereka yang bukan pemimpin. Para pemimpin berpikir dengan hatinya dan merasa dengan pikirannya. Mereka tidak larut dengan perasaan dan tidak taklid dengan logika.

Kemauan dan keikhlasan pemimpin yang timbul dari rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah yang ada merupakan pemicu semakin tajamnya intuisi seorang pemimpin. Selanjutnya intuisi akan membuat seorang pemimpin memimpin dengan hatinya dan bergerak hanya berdasarkan petunjuk Tuhan melalui hatinya. Orang yang ditakdirkan untuk memimpin dibekali dengan kemampuan intuisi yang baik. Hal itu sudah built in dalam dirinya. Hanya saja butuh waktu untuk seorang pribadi pemimpin mengenali jati dirinya dan mampu memanfaatkan kekuatan dalam dirinya. Intuisi ini yang menuntun pemimpin untuk menuntun rakyatnya dan orang-orang disekitarnya.

Intuisi bisa muncul langsung ke permukaan alam sadar dalam keadaan tertentu. Dalam keadaan tertekan, atau dalam keadaan depresi pada tingkat tertentu, intuisi itu bisa muncul ke alam sadar tanpa melalui proses diatas. Sehingga orang yang mengalami hal itu seperti mengetahui secara tiba-tiba hal-hal yang sebelumnya ia tidak tahu sama sekali (tahu-tahu tahu). Hal itu dapat terjadi karena naluri manusia untuk bertahan hidup dimana jika ia tidak dapat memecahkan masalah yang ada maka keadaan dirinya akan terancam. Ego dan kemauan yang luar biasa untuk melakukan suatu pencapaian tertentu juga bisa membuat intuisi ini menembus batas alam sadar. Intuisi yang dapat memberikan gagasan kreatif dan membangun saya sebut sebagai "intuisi positif"

Intuisi positif yang seketika muncul dapat menjadi solusi atas masalah yang ada jika munculnya intuisi ini dilandasi, dibatasi, dan dikendalikan oleh batas-batas akal, iman, nurani dan suara hati. Sebaliknya, intuisi negatif dapat muncul dan mencuat ke permukaan alam sadar, jika didorong oleh naluri dan hawa nafsu. Intuisi negatif ini menjadi tidak terkendali ketika proses berpikir menjadi terganggu oleh perasaan negatif yang ada dalam hati. Perasaan negatif tersebut adalah marah, benci, dendam, jengkel yang memuncak, sedih, takut, khawatir, putus asa, kegelisahan yang amat sangat dan lain-lain. Perasaan-perasaan ini dapat mengganggu pikiran karena mempengaruhi kerja hormon. Tubuh akan melepas hormon-hormon tertentu yang tidak perlu dijelaskan disini jika perasaan-perasaan itu muncul. Dan hormon ini mempengaruhi kerja otak. Dalam ilmu jiwa disebut sebagai neurosis.

Sebelum intuisi negatif ini mencuat ke alam sadar, pasti terjadi gejala-gejala seperti susah tidur, tegang otot, pusing, dan lain-lain. Gejala-gejala ini turut memperparah keadaan pikiran sehingga makin sulit berpikir.

1 comment:

  1. Setuju nih, biasanya orang2 yang banyak berolahraga gak mudah membunuh karena kemampuan mengelola emosinya mungkin saja lebih baik. Energi untuk merasa sedih secara hormonal sudah tergantikan oleh hormon yang membuat tubuh lebih sehat dan nyaman.

    Mau meloncat ke hal lain, gue denger ada beberapa kejanggalan dalam peristiwa ini, yang anehnya justru berpihak pada David. Gimana kalo dibahas juga dari sisi sebaliknya, misalnya nih bahwa dengan beberapa bukti yang ditemukan, sepertinya tidak mungkin David yang membunuh, sehingga bukan sistem pendidikannya yang pantes disalahkan. OK?

    ReplyDelete